Didalam proses belajar mengajar tercakup komponen, pendekatan, dan berbagai metode pengajaran yang dikembangkan dalam proses tersebut. Tujuan utama diselenggarakannya proses proses keberhasilan siswa dalam belajar dalam rangka pndidikan baik dalam suatu mata pelajaran maupun pendidikan pada umumnya. Jika guru terlibat didalamnya dengan segala macam metode yang dikembangkan maka yang berperan sebagai pengajar berfungsi sebagai pemimpin belajar atau fasilitator belajar, sedangkan siswa berperan sebagai pelajar atau individu yang belajar. Usaha-usah guru dalam proses tersebut utamanya adalah  membelajarkan siswa agar tujuan khusus maupun umum proses belajar itu tercapai.

                Usaha-usaha guru dalam mengatur dan menggunakan berbagai variabel pengajaran merupakan bagian penting dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan yang direncanakan.karena itu pemilihan metode, strategi dan pendekatan dalam situasi kelas yang bersangkutan sangat penting.upaya pengembangan strategi mengajar tersebut berlandas pada pengertian bahwa mengajar merupakan suatu upaya memberikan bimbingan kepada siswa untuk melakukan kegiatan belajar.

                Pengembangan pendidikan matematika merupakan suatu proses penyusunan pendidikan matematika itu sendiri. Proses ini dimulai dari pengembangan kebijakan pendidikan matematika, prinsip-prinsip pengembangan, pendekatan dan model pengembangan pendidikan matematika serta pengaturan pelaksanaan pendidikan matematika. Dalam pembahasan ini, kami hanya akan membahas mengenai prinsip, pendekatan, dan model pengembangan pendidikan matematika. Dalam pengembangan pendidikan matematika didasarkan pada prinsip-prinsip yang mengakomodir proses penyusunan pendidikan matematika atau pengembangan pendidikan matematika itu sendiri. Dalam dunia pendidikan

                Pendidikan matematika sangatlah menentukan keberhasilan maupun ketidakberhasilan suatu pendidikan, karena pendidikan matematika merupakan acuan dasar dalam proses belajar mengajar. Sedangkan dalam pengembangan pendidikan matematika tersebut harus didasari oleh prinsip-prinsip yang sesuai dan  seimbang. Selain prinsip, pendekatan juga sangat penting dalam pengembangan pendidikan matematika. Pendekatan menjadi bagian dari proses penyusunan pendidikan matematika. Namun, pendekatan mana paling sesuai dan baik bukan menjadi soal. Karena, dalam pengembangan pendidikan matematika pendekatan tersebut disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah. Pendekatan yang satu dengan yang lainnya boleh jadi tidak sesuai diterapkan dalam pengembangan pendidikan matematika di suatu sekolah. Namun, ia akan sangat diperlukan bila diterapkan di sekolah lain. Bersamaan dengan prinsip dan pendekatan, pendidikan matematika juga memiliki model pengembangan yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Model pengembangan pendidikan matematika yang berlaku di Indonesia

                Beberapa model pembelajaran matematika antara lain : 1) Model pembelajaran dengan pendekatan induktif dan deduktif. Kedua pendekatan ini merupakan pendekatan yang ditinjau dari interaksi antara siswa dengan bahan ajar. Kedua pendekatan ini saling bertentangan. Pendekatan deduktif merupakan suatu penalaran dari umum ke khusus, sedangkan pendekatan induktif suatu penalaran dari khusus ke umum. a) Pendekatan deduktif berdasarkan penalaran deduktif. b) Penalaran deduktif sama halnya cara berpikir menarik kesimpulan dari hal yang umum menjadi kasus yang khusus.

                Dalam pendekatan induktif penyajian bahan ajar dimulai dari contoh-contoh kongkrit yang mudah dipahami siswa. Berdasarkan contoh-contoh tersebut siswa dibimbing menyusun suatu kesimpulan. Pengetahuan dapat diperoleh dengan akal atau percobaan, Untuk mendapatkan pengetahuan dengan akal digunakan pendekatan deduktif, Untuk mendapatkan pengetahuan dengan percobaan digunakan pendekatan induktif, Pada hakikatnya, matematika merupakan suatu ilmu yang didasarkan atas akal (rasional) yg berhubungan dengan benda-benda pikiran yang abstrak . Pada era sekarang pengajaran matematika banyak digunakan macam-macam pendekatan, tetapi pendekatan itu merupakan pula pendekatan deduktif dan induktif. 2). Metode Ceramah yang Menyenangkan, Metode ceramah yang monoton, memanglah dirasakan sangat membosankan bagi para peserta didiknya, apalagi bila disajikan dalam bentuk dongeng, yang berfungsi sebagai pengantar siswanya untuk tidur di malam yang hening, bahkan kadang kala si pengajar melenceng dari materi yang semestinya disampaikan, justru ia malah menceritakan tentang keadaan keluarganya, sampai ke para tetangganya, seolah-olah si guru itu curhat kepada muridnya. Ini adalah contoh nyata dari bumi belahan lain di dunia pendidikan, oleh karena itu kita sebagai calon guru masa depan yang baik, haruslah mempersiapkan segala sesuatunya, baik itu dari segi disiplin ilmu, pemahaman segala konsep dan teknik segala keterampilan, hubungan sosial terhadap lingkungan, serta akhlak dari personal kita sendiri. 3). Model pembelajaran dengan pendekatan ekspositori, Pendekatan ekspositori merupakan suatu pendekatan yang ditinjau dari interaksi guru dengan siswa. Dalam pendekatan ini semata-mata siswa tinggal menerima apa yang disajikan oleh guru. Jadi guru telah mempersiapkan dan merencanakan secara sistimatis sehingga siswa dapat menerimanya dengan mudah. Untuk itu dalam proses pembelajaran guru perlu melakukan apersepsi, yaitu mengingatkan kembali pengetahuan yang berkaitan dengan bahan ajar yang akan disajikan. Dalam pembelajaran ini guru menjelaskan panjang lebar, jika perlu guru membuat gambar maupun menggunakan media yang dianggap dapat lebih mempermudah siswa memahami bahan ajar yang disampaikan. 4) Model pembelajaran dengan Pendekatan Proses, Dalam pendekatan ini guru menciptakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi sedemikian sehingga siswa terlibat secara aktif dalam berbagai pengalaman. Atas bimbingan guru siswa diminta untuk merencanakan, melaksanakan, dan menilai sendiri suatu kegiatan. Dalam pendekatan proses ini yang dapat dilakukan siswa antara lain: mengamati gejala yang timbul, mengklasifikasikan, mengukur besaran-besarannya, mencari hubungan konsep konsep yang ada, mengenal adanya masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesa, melakukan percobaan, menganalisis data dan menyimpulkan.

                Disamping model dan metode, guru dituntut mempunya strategi yang jitu agar anak didiknya bisa cepat mengerti dan memahami pembelajaran matematika diantaranya : a). interaksi di dalam kelas ; b). teknik penyajian bahan ajar matematika ; c). Teknik menjelaskan ; d). Teknik bertanya.

                Dari gambaran diatas, seorang guru di tuntut mempunyai banyak model dan metode pembelajaran yang bisa memotivasi siswa untuk mencintai Matematika. Dengan berbagai metode cara yang dimiliki, kedepannya guru mempunyai daya integrasi dan intelejensi yang tinggi terkait model dan metode pembelajaran Matematika.

*) Hendrik Akhyar NM, S.Si

(Guru Matematika pada MAN 5 Bojonegoro)