(Guru Juga Harus Belajar)

Said Edy Wibowo*)

 

Hakikatnya hidup ini merupakan rangkaian proses belajar dan menempa diri agar menjadi lebih baik senantiasa. Sungguh, begitu banyak hal dapat disarikan dari perjalanan detik demi detik kehidupan kita. Hal-hal yang kita rasakan, kita lihat, kita dengar, kita keluarkan melalui lisan, semuanya bisa menjadi sesuatu yang sarat makna dan dapat memperkaya khazanah pengalaman kita untuk selanjutnya dijadikan modal bagi proses perbaikan diri, jika kita mau tentunya.,Little things mean a lot, ya, banyak hal kecil yang sesungguhnya memiliki makna yang begitu besar, jika saja kita mau sedikit lebih memperhatikan, sedikit melihat lebih ke dalam, dan sedikit saja berpikir. Ketika kita hanya memandang sesuatu dengan cara biasa, semuanya akan tampak biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa, seakan memang demikianlah seharusnya. Ketika peristiwa-peristiwa yang kita temui atau kita jalani hanya lewat begitu saja, maka ia hanya akan menjadi masa lalu hampa nilai yang tidak dapat memberikan pengaruh apa-apa. Padahal jika kita mau sedikit saja menggali lebih dalam, mungkin tidak sedikit bekas-bekas berharga yang tertinggal di sana. Sebagaimana halnya mutiara, sebelum ada yang mengeluarkannya dari cangkang sang kerang, tidak ada yang dapat merasakan pancaran keindahannya.

Menjadi pembelajar sejati, hal yang cukup sulit dilakukan saya rasa. Bagi saya, seorang pembelajar sejati akan selalu mencoba mencari celah pembelajaran dari setiap kejadian yang dialaminya maupun kejadian yang dialami oleh orang lain. Sungguh saya ingin menjadi orang seperti itu: yang senantiasa dapat memaknai hidup dari sudut pandang positif, yang mampu melihat nilai-nilai yang belum tersingkap, serta mampu memunculkan keberhargaan walaupun begitu tersembunyi adanya. Siapa yang tahu di dalam cangkang kerang yang gelap tersimpan mutiara yang begitu indah jika tidak ada yang mencoba menyelam ke dasar lautan dan mendapatkannya. Ya, mutiara itu akan tetap ada, terlepas dari apakah ada yang berusaha membuka cangkang kerang tempatnya bersemayam atau tidak.  Belajar, belajar, dan belajar, menunjukkan bahwa manusia benar-benar makhluk yang memiliki banyak kelemahan dalam dirinya. Belajar, bagi saya merupakan bagian dari proses menyaya (diambil dari istilah seseorang dalam sebuah tulisan *meng-aku), menjadi saya, saya yang benar-benar saya, saya yang benar-benar dapat memberikan banyak manfaat bagi orang lain.

Seorang Guru adalah seorang pembelajar mengapa? Karena tanpa belajar tiap saat tiap waktu seorang guru akan ketinggalan kereta akan ketinggalan jaman, dimulai dari membuat program pengajaran rencana pembelajaran dariman seorang guru mampu jika tidak belajar, melalui MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), Menyiapkan analisis bahkan sampai pada penilaian jika seorang guru tidak mau belajar maka dapat di pastika guru tersebut akan ketinggalan kereta, karenak sangat lah banyak tuntungan seorang guru, lebih lebih guru yang bersertifikasi., banyak tuntutan dari program sertifikasi . belum lagi guru yang PNS saat kenaikan pangkat , maka guru tersebut harus belajar menjadi seorang peneliti.

Guru Bukan Peneliti

Secara kasat mata guru berbeda dengan dosen dosen adalah peneliti tetapi guru tidak tetapi dalam tuntutan profesi guru haruslah bisa menulis, dan membuat karya tulis ilmiah jika ingin naik pangkat mulai III d keatas guru harus pandai menulis dan menjadi peneliti melalui PTK (Penelitian tindakan kelas) , Best Practice juga penelitian. Mau tidak mau suka tidak suka guru harus mau belajar, guru harus mau menulis , guru harus mau meneliti karena tuntutan undang undang saat kenaikan pangkat. Bagaimana cara guru belajar ? melalui MGMP, workshop, seminar, Diklat sebagai proses pengembangan diri disinilah sejatinya Guru harus mau belajar dan terus belajar sampai kapanpun dan dimanapun kelak sampai paripurna dalam tugas nanti dan sampai pangkat yang di idamkan tanpa itu tak akan bisa guru naik pangkat. Seorang Guru juga bisa meneruskan study ke jenjang lebih tinggi S.2 atau S.3 dengan mengajukan ijin belajar untuk menambah wawasan keilmuan, bisa juga seorang guru mengikuti program beasiswa melanjutkan study. Karena hakekat dari hidup adalah belajar dan terus belajar kepada siapapun dan dimanapun karena sesungguhnya belajar tidaklah boleh berhenti. Karena ilmu terus bergerak mengikuti perkembangan zaman. Semoga bermanfaat.

 

*) Guru dan waka Kesiswaan MAN 5 Bojonegoro